selamat datang

membaca adalah jendela dunia

Rabu, 07 Desember 2011

PNS Muda Korup Jadi Target KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi membidik pegawai negeri sipil berusia muda yang memiliki rekening tak wajar, yang diduga dari hasil korupsi. Hukuman ringan membuat PNS berusia muda yang memiliki jabatan tak ragu melakukan korupsi.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Haryono Umar di Jakarta, Rabu (7/12/2012), mengatakan, laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang rekening pegawai negeri sipil (PNS) berusia muda dalam jumlah tak wajar akan ditindaklanjuti. KPK membidik PNS pemilik rekening itu setelah menelaah ada tidaknya unsur tindak pidana korupsi dari pemilik rekening.

Haryono mengakui, usia muda tak menghalangi PNS yang menduduki jabatan tertentu untuk korupsi. Terlebih PNS berusia muda tak diwajibkan melaporkan harta kekayaannya. Kondisi ini membuat PNS berusia muda ini luput dari pengawasan KPK.

”Hal itu mungkin karena sistemnya. PNS yang muda-muda tak diwajibkan oleh undang-undang untuk melaporkan kekayaan sehingga mereka tak diketahui sepak terjangnya. Mereka bisa mudah melakukan penyimpangan,” ujarnya.

Haryono menyoroti hukuman bagi pelaku korupsi yang rendah, yang tak memberikan efek jera, sehingga PNS berusia muda tak takut mencuri uang negara. Padahal, transaksi mereka terlacak oleh PPATK. Selain itu, kerugian keuangan negara tidak dibebankan kepada koruptor sehingga mereka juga sulit dimiskinkan.

”Selama ini jika kerugian negara Rp 500 miliar, tetapi pelaku korupsi hanya menikmati Rp 10 miliar, ya Rp 10 miliar yang harus dikembalikan. Kerugian negara yang lebih dari Rp 400 miliar tak dihitung lagi. Mestinya koruptor juga menanggungnya,” katanya.

Wakil Ketua PPATK Agus Santoso mengatakan, sebulan terakhir sedikitnya 10 PNS berusia muda terlacak memiliki dana di rekening mereka melebihi pendapatan resmi. Bahkan, ada dua PNS golongan IIIB yang diduga menilap uang negara miliaran rupiah dari proyek fiktif. Keduanya mentransfer uang ke rekening istri. Istri mereka aktif mencuci uang yang diduga hasil korupsi itu dengan membeli valuta asing, emas, dan asuransi.

Menurut Agus, sejak tahun 2002, PPATK melaporkan 1.800 rekening mencurigakan kepada penegak hukum. Namun, tindak lanjutnya masih minim. Malah, PNS yang memiliki rekening tak wajar itu jabatannya terus mulus meski PPATK melaporkan kepada atasan hingga inspektorat jenderal di tempat mereka bertugas.

Haryono mengaku KPK belum menerima secara resmi laporan PPATK tentang PNS yang memiliki rekening tak wajar. Setelah laporan PPATK diserahkan, KPK akan menyandingkannya dengan laporan harta kekayaan penyelenggara negara.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saut Usman Nasution mengatakan, Polri belum menerima laporan PPATK mengenai rekening PNS berusia muda yang mencurigakan itu. Jika temuan PPATK itu dilaporkan ke polisi, pasti ditindaklanjuti.

Selasa, 08 November 2011

Memahami Alam Semesta

Visual Ilmu dan Pengetahuan Populer Untuk Pelajar dan Umum: Memahami Alam Semesta merupakan salah satu buku astronomi, yang terlahir dari terjemahan buku Understanding The Universe. Walaupun merupakan buku terjemahan, namun isi di dalamnya mudah dipahami oleh semua kalangan. Selain bahasanya yang mudah dipahami, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi visual yang terperinci, akurat dan ditata dengan sedemikian rupa sehingga mampu menghantarkan para pembaca dalam penjelajahan semesta.

Dalam buku memahami alam semesta, pembaca disuguhi penjelasan tentang seluk beluk tata surya, planet dan satelit, bintang, galaksi, struktur alam semesta, pengamatan astronomi, serta jelajah antariksa.

Pada bab tata surya, buku ini mengulas secara umum tentang berbagai objek yang menjadi anggota dari pojok kecil alam semesta tersebut. Selain itu secara lebih mendalam dipaparkan sejarah, profil dan aktivitas dari matahari sebagai pusat dari tata surya. Sementara itu penjelasan, tentang planet, satelit, serta berbagai objek yang ada di tata surya dibahas secara lebih mendalam pada bab kedua. Diawali dengan planet terdekat dengan matahari, merkurius, lalu dilanjutkan Venus, Bumi, Mars, sabuk asteroid, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan juga planet kontroversial, Pluto. Di halaman planet biru, Bumi, buku ini menyajikan informasi yang lebih daripada ulasan pada planet yang lain, yakni bahasan mulai dari profil, evolusi, atmosfer, magnetosfer, koordinat, dan juga musin di bumi. Tak terlewatkan pula pemaparan tentang satu-satunya satelit alami bumi yaitu Bulan. Pada halaman yang memaparkan satelit alami bumi ini, diulas tentang profil dari Bulan dan diilustrasikan pula tentang fase serta gerhana bulan.

Selesai dengan penjelajahan tatasurya dan seisinya, kini buku Memahami Alam Semesta mengajak pembaca untuk berkenalan dengan bintang-bintang di angkasa dan berbagai bentuk rasi bintang di belahan langit selatan maupun utara. Selain itu, pembaca juga diajak untuk memahami tentang kehidupan sebuah bintang, dari kelahiran bintanng hingga pada akhir hayat bintang itu sendiri.

Pemahaman tentang semesta semakin meluas, karena pada halaman selanjutnya diuraikan pula tentang serba-serbi kumpulan milyaran bintang, yang lebih akrab disebut dengan galaksi. Dalam bahasan ini, tak terlewatkan penjelasan lebih tentang galaksi kita, Bimasakti. Tidak berhenti pada galaksi saja, namun buku ini semakin menguak tentang kemegahan alam semesta. Pada bab selanjutnya, diulas tentang ukuran alam semesta, awal mula semesta, mengembangnya alam semesta dari waktu ke waktu, serta radiasi kosmis latar belakang.

Buku memaham alam semesta tidak hanya menyajikan informasi objek-objek angkasa saja, namun juga dituliskan tentang bagaimana kita dapat melakukan pengamatan astronomi, beserta penjelajahan ke angkasa secara nyata pada bab terakhir.

Penyajian yang menarik secara visual, serta didukung dengan bahasa yang mudah dipahami, membuat buku ini layak untuk dibaca, khususnya teman-teman yang interest terhadap astronomi, dan juga untuk semua orang yang ingin lebih mengenal alam kita.

Judul Buku : Visual Ilmu Dan Pengetahuan Populer Untuk Pelajar Dan Umum: Memahami Alam Semesta (ditrjemahkan dari buku Understanding the universe)
Oleh : QA Internatonal
Penerbit : PT Bhuana ilmu Populer
Tahun Terbit : Cetakan Pertama 2006
Jumlah Halaman : 125 Halaman

Minggu, 06 November 2011

Moratorium PNS Hemat Anggaran Miliaran Rupiah

Jika digabung dengan melepas pegawai yang memasuki pensiun, berpotensi menghemat Rp5-6 M.

Pemerintah menyatakan moratorium atau penghentian sementara penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru dapat menghemat anggaran negara cukup signifikan.

Menurut Menteri Pendayaguna Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, EE Mangindaan, jika pemerintah menunda penerimaan dan melepas pegawai yang memasuki masa pensiun, potensi penghematan cukup besar. Sebab, gaji pegawai lama tergolong tinggi.

"Gajinya (pegawai yang ingin pensiun), rata-rata lima hingga enam juta rupiah," ujarnya, saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2011.

Mangindaan memperkirakan, jika pegawai pensiun berkisar 1.000 orang dan pemerintah tidak melakukan pengeluaran dengan penerimaan pegawai baru, berpotensi menghemat anggaran negara sekitar Rp5-6 miliar.

"Kalau nol (penerimaan pegawai) saja, sudah berapa itu menghemat yang masuk ini kita tahan," tuturnya.

Moratorium PNS ini, tambahnya, juga dalam rangka tata kelola kebutuhan organisasi jangka panjang yakni lima tahun. "Jadi, kita tata organisasinya dulu, kebutuhan setiap instansi dilaporkan ke kita, nanti kita buat rencana lima tahun sistemnya," ujar Mangindaan. (umi)
• VIVAnews

Belanja Pegawai Kurang 50% Boleh Tarik PNS

Secara kuantitas, jumlah SDM apatur sebanyak 4,7 juta atau 1,98 persen jumlah penduduk.
Hingga saat ini, sekitar 50 persen dari provinsi dan kabupaten/kota memiliki anggaran belanja pegawai lebih dari 50 persen dari APBD. Bagi daerah yang belanja pegawainya di atas 50 persen diminta menunda sementara penerimaan CPNS. Namun hal itu tidak berlaku bagi daerah yang memiliki belanja pegawai kurang 50 persen dari APBD.

"Penundaan sementara penerimaan CPNS mulai 1 September 2011 - 31 Desember 2012 untuk menata SDM aparatur negara mulai dari pusat hingga daerah," ujar Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi E.E. Mangindaan dalam Seminar Lembaga Pemerintahan Non Kementerian di Patra Bali Hotel Tuban Bali, Senin 26 September 2011.

Ia meminta selama penundaan sementara penerimaan CPNS tersebut, setiap instansi pemerintah melakukan perhitungan kebutuhan pegawai melalui analisis jabatan dan beban kerja. Hasil perhitungan itu akan disampaikan paling lambat akhir Desember 2011, sekaligus menghitung proyeksi kebutuhan pegawai selama 5 tahun terakhir yang disampaikan akhir Juni.

Menurutnya secara kuantitas, jumlah SDM apatur sebanyak 4,7 juta atau 1,98 persen dari jumlah penduduk. Jumlah ini dapat dikatakan lebih moderat dibanding sebagian besar negara ASEAN. Namun secara kualitas, masih memiliki kesenjangan yang cukup lebar antara kompetensi yang dituntut oleh persyaratan jabatan dengan kompetensi yang dimiliki pegawai.

Moratorium dikecualikan terhadap kementerian/lembaga yang membutuhkan PNS untuk melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidk, dokter, bidan, perawat dan tenaga khusus yang bersifat mendesak. Moratorium ini juga tidak berlaku bagi kelulusan ikatan dinas sesuai peraturan perundang-undangan. Disamping itu, tenaga honorer yang telah bekerja di lembaga pemerintah sebelum tanggal 1 Januari 2005 dan divalidasi berdasarkan kriteria yang diatur.

(Laporan: Bobby Andalan, Bali)
• VIVAnews

Pemerintah Siapkan Aturan Baru Soal PNS

Penerapan cara baru ini, akan dilaksanakan secepatnya untuk perbaikan kinerja PNS.
Kementerian Pendayaguna Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menyatakan bahwa dalam rangka peningkatan kinerja para Pegawai Negeri Sipil, pihaknya akan menerapkan aturan baru. Salah satu mekanisme untuk mengukur kinerja PNS adalah absensi. Absensi menunjukkan lama waktu bekerja dalam satu hari.

Menteri PAN-RB, Azwar Abubakar menegaskan bahwa pihaknya akan menerapkan cara baru dalam menggenjot kinerja para PNS. Salah satunya adalah dengan cara pelaporan hasil pekerjaan dalam satu hari.

"Meningkatkan kinerja tidak cukup dengan absensi, namun juga menyiapkan bentuk laporan. Di kantor kerjanya apa dan apa hasilnya," kata Azwar ketika ditemui di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Senin 7 November 2011.

Dengan penerapan cara baru ini, lanjutnya, diharapkan para PNS yang ada saat ini dapat dimaksimalkan kinerjanya. Tidak maksimalnya kinerja para PNS, kata Azwar, bisa bukan karena faktor kepribadian para PNS itu, tapi juga karena jumlah PNS yang membengkak. "Bukan karena dia malas tapi memang tidak dapat pekerjaan. Kerjaannya satu, tapi orangnya 10," tuturnya.

Penerapan dari cara baru ini, tambah Azwar, akan dilaksanakan secepatnya untuk perbaikan kinerja PNS yang lebih baik lagi.
• VIVAnews

Senin, 31 Oktober 2011

Peluang Bisnis Kuliner Kafe Perpustakaan


Kafe tak lagi sekadar tempat nongkrong. Kafe bisa juga menjadi tempat menimba ilmu pengetahuan. Kafe-kafe ini muncul di Cimahi dan Surabaya. Selain menyediakan aneka kudapan nan lezat, di kafe ini juga punya koleksi buku pelajaran dan buku pengetahuan populer.

Jika Anda merasa bosan belajar sendiri di rumah, tak ada salahnya belajar sambil nongkrong di kafe. Lo, kok? Ya, di Cimahi dan di Surabaya, ada kafe yang tak sekadar memanjakan perut, tapi juga mengasah otak.

Kafe itu akrab disebut dengan kafe perpustakaan. Selain menyediakan aneka kudapan lezat seperti laiknya sebuah kafe, di sini juga tersedia aneka buku pelajaran sekolah atau buku-buku sekadar untuk menambah pengetahuan.

Lihat saja aktivitas Kafe Kupu-Kupu di Cimahi, Jawa Barat. Kafe yang mengusung konsep perpustakaan ini didirikan oleh Yayuk Sri Wahyuni pada 2009 silam.

Yayuk punya dua alasan membuka usaha kafe perpustakaan itu. Pertama, dia ingin menyajikan hidangan yang lezat. Kedua, Yayuk juga ingin menjamu tamu kafenya dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. "Dua rasa lapar yang kami layani di kafe, lapar perut dan lapar pengetahuan," klaim Yayuk.

Latar belakang pengunjung Kafe Kupu-kupu itu beragam, mulai dari anak sekolahan sampai keluarga. Nah, bagi keluarga yang datang bersama anak-anak, Yayuk juga sudah menyediakan sarana bermain. "Mereka bisa bermain saat orang tua mereka makan atau membaca," jelas Yayuk.

Sama seperti kafe lainnya, kafe milik Yayuk itu juga menyajikan aneka makanan yang mengundang selera. Di sini ada sajian nasi timbel, nasi goreng, cap cay hingga makanan ala barat seperti steik dan pasta.

Soal harga makanan juga relatif terjangkau, mulai dari harga Rp 3.000 hingga yang termahal hanya Rp 38.000 per porsi, tergantung pesanannya. Untuk minuman tersedia aneka soft drink, dan juga teh, kopi, jus, milk shake, dan sebagainya.

Karena mengusung konsep perpustakaan, Yayuk tentu menyediakan aneka buku bacaan, mulai buku pengetahuan anak, buku sosial, buku politik, dan juga buku tentang filsafat. "Konsumen yang datang, gratis membaca buku yang kami sediakan tapi tidak boleh dibawa pulang," terang yayuk.

Selain menyediakan buku, Kafe Kupu-kupu itu juga menyediakan fasilitas wi-fi alias internet gratis yang bisa dimanfaatkan pengunjung kafe sepuasnya. Berkat usaha ini, Yayuk mampu mendulang omzet minimal sebesar Rp 50 juta saban bulan.

Selain di Cimahi, di Surabaya juga ada kafe perpustakaan bernama Magnet Zone Bookstore and Kafe. Kafe itu sudah melayani pelanggan sejak 2007 silam. Selain memiliki sajian ala kafe, Magnet Zone Bookstore and Kafe menyediakan aneka ragam buku dan menyediakan tempat seminar serta mini theater.

Untuk mendatangkan pengunjung, pihak pengelola juga rajin mengadakan pameran, bedah buku, dan bedah film. Selain itu kafe sering dijadikan lokasi talk show, diskusi interaktif, hingga perlombaan menulis, menggambar, dan juga parade musik.

"Banyak kegiatan membuat pengunjung tidak bosan untuk datang," terang Nurholis, Kepala Keuangan Magnet Zone Bookstore and Kafe. Selain menyediakan buku bacaan gratis, Nurholis juga menjual buku-buku terbitan terbaru dengan harga diskon. "Tempat kami tak hanya menarik bagi pecinta buku saja, tapi bagi mereka yang ingin berkarya dan menambah pengetahuan," imbuh Nurholis.

Sayangnya, dia enggan menyebut besar omzet yang didapat dari Magnet Zone saban bulannya. (Dea Chadiza Syafina, Ragil Nugroho/Kontan)
KOMPAS.com

Kamis, 27 Oktober 2011

Pemusnahan Arsip Biro Keuangan dan Peresmian Galeri Arsip


Pemunahan Arsip diselengggarakan di Halaman Depo Arsip Badan Perpustakaan Kearsipan dan Dokumantasi provinsi Kalimantan Barat jl. Sultan Syahrir No. 17 Pontianak, pada hari Kamis, 27 Oktober 2011. Melalui Pemusnahan Arsip dan Peresmian Galeri Arsip kita jadikan sarana Pembelajaran Masyarakat. Acara ini di buka oleh Kepala BPKD Provinsi Kalimantan Barat, Marselinus Kutjai Apin di lanjutkan oleh sambutan Bapak Gubernur yang di wakilkan oleh PLH Sekda, Kartius.

Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang penyusutan Arsip pada pasal 7 menyebutkan Lembaga – lembaga Negara atau Badan – badan pemerintah dapat melakukan pemusnahan arsip yang tidak mempunyai nilai kegunaaan dan telah melampaui jangka waktu penyimpanan, sebagaimana tercantum dalam peraturan Gubernur Nomor 467 tahun 2005 mengenai jadwal retensi arsip pemerintah Kalimantan Barat.

Pemusnahan arsip adalah Tindakan atau kegiatan menghancurkan secara fisik arsip yang sudah berakhir fungsinya serta yang tidak memiliki nilai guna dan dilakukan secara total, yaitu dengan cara dibakar, dicacah atau dengan cara lain sehingga tidak dapat lagi dikenal, baik isi maupun informasi yang terkandung didalamnya.

Maksud dilaksanakan pemusnahan arsip adalah untuk mengurangi volume arsip yang telah tercipta yang tidak memiliki nilai guna primer dan sekunder melalui penilaian sesuai dengan peraturan perundang – undangan sehingga arsip yang bernilai guna dapat diselamatkan.

Obyek Arsip yang dimusnahkan berasal dari biro keuangan yang tercipta tahun 1970 sampai dengan tahun 2000, dengan jumlah 2.527 boks dan 14.072 berkas.

Pemusnahan Arsip secara simbolis dilakukan oleh Kartius dan dilanjutkan penandatanganan peresmian Galeri Arsip Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat yang disaksikan oleh Biro Hukum, Inspektorat, dan Keuangan.

Senin, 24 Oktober 2011

Kunjungan SDIT Al-Mumtaz ke Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat

Pagi ini (24/10), Sekolah Dasar Ibtidaiyah Al-Mumtaz berkunjung ke Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat. Dengan jumlah 90 orang siswa/i Kelas 1 terdiri dari 3 kelas, kelas 1A, 1B dan 1C dan di dampingi 10 guru. Mereka sangat antusias sekali. Kunjungan ini di sambut baik oleh pustakawan di lingkungan Perpustakaan Bapak Erwin Sitorus, Ibu Welasati beserta staf lainnya. Dalam kesempatan ini para siswa di berikan penjelasan mengenai Perpustakaan secara umum di ruangan Aula Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat, kemudian dilanjutkan dengan melihat buku – buku koleksi anak di ruangan anak, dan melihat – lihat buku koleksi remaja di gedung depan. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan dan memperluas pengetahuan siswa tentang sistem perpustakaan untuk menumbuhkan minat dan cinta siswa terhadap buku.

Rabu, 28 September 2011

Terima Bantuan 4.000 Buku

Mempawah –

Kantor Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Pontianak menerima bantuan 4.000 eksemplar buku dari Pemprov Kalbar. Buku akan disalurkan untuk empat perpustakaan. Penyerahan bantuan untuk mendukung program gerakan Kalbar membaca.

“Bantuan buku ini sangat strategis dalam upaya memajukan, dan meningkatkan minat baca masyarakat. Buku akan kita manfaatkan dengan sebaik mungkin untuk menyukseskan program gerakan Kalbar membaca yang dicanangkan Pemprov Kalbar,” kata Plt Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, Johana Sari Margiani, kemarin.

Sebanyak 4.000 eksemplar buku tersebut, ungkap Johana, akan disalurkan ke perpustakaan keliling, Perpustakaan Rumah Ibadah Masjid Nikmatullah Kecamatan Sungai Pinyuh, Rumah Baca Sungai Pinyuh, dan Taman Baca Keluarga (PKK) TP PKK Kabupaten Pontianak.

“Masing-masing perpustakaan akan menerima bantuan 1.000 eksemplar buku. Nah, dengan bertambahnya koleksi buku-buku baru ini, diharapkan dapat menambah gairah masyarakat untuk datang ke perpustakaan dan membaca. Sehingga akan memberikan manfaat ilmu pengetahuan kepada masyarakat,” harapnya.

Johana, mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Kalbar yang telah mengalokasikan bantuan buku tersebut, untuk perkembangan dan kemajuan minat baca masyarakat Kabupaten Pontianak khususnya dan Kalbar umumnya.

“Atas nama Pemkab, saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian Pemprov Kalbar terhadap perpustakaan di Kabupaten Pontianak. Buku-buku ini akan memotivasi kami untuk senantiasa meningkatkan minat baca masyarakat guna terciptanya sumber daya manusia berkualitas,” tuturnya.

Terkait program gerakan Kalbar membaca, Johana sangat apresiasi dan mengaku siap bekerja maksimal untuk merealisasikan program itu dengan sebaik mungkin. Dia menilai, program tersebut sangat strategis dalam memajukan minat baca masyarakat di masa akan datang.

“Tentu saja kami sangat mendukung. Siap menyukseskan program gerakan Kalbar membaca ini. Saya yakin jika ada keseriusan dan kesungguhan dari seluruh pihak, maka program yang telah dicanangkan Gubernur Cornelis itu mampu terealisasi dengan baik, sebagaimana diharapkan,” tukasnya optimis. (hry)
sumber : equator-news.com

Bimtek Pengelola Perpustakaan Sekolah Kabupaten/Kota se Kalbar

Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan Bimtek Pengelola Perpustakaan Sekolah Kabupaten/Kota se Kalbar



Sekolah merupakan Lembaga Pendidikan yang mencetak sumber daya manusia yang cerdas dan beriman. Keberadaan sekolah tentu harus di dukung oleh fasilitas lain yang salah satunya adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah harus mampu menjadi pusat informasi dalam mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan perpustakaan sekolah pada umumnya belum optimal, dan belum semua guru menghubungkan tugas mengajarnya dengan perpustakaan. Pelaksanaan Bimtek Pengelola Perpustakaan Sekolah Kabupaten / Kota se Kalimantan Barat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dasar di bidang perpustakaan, meningkatkan sikap profesional para pengelola perpustakaan sekolah. Bimtek Pengelola Perpustakaan Sekolah berjumlah 30 orang masing – masing sekolah diikuti oleh 1 peserta pengelola perpustakaan yang berasal dari kabupaten /Kota di Provinsi Kalimantan Barat yang terdiri dari :


‪1.‬Kota Singkawang 3 Sekolah
‪2.‬Kabupaten Kubu Raya 2 Sekolah
‪3.‬Kabupaten Pontianak 2 Sekolah
‪4.‬Kabupaten Bengkayang 3 Sekolah
‪5.‬Kabupaten Sambas 3 Sekolah
‪6.‬Kabupaten Landak 3 Sekolah
‪7.‬Kabupaten Sanggau 2 Sekolah
‪8.‬Kabupaten Sekadau 2 Sekolah
‪9.‬Kabupaten Melawi 2 Sekolah
‪10.‬Kabupaten Kapuas Hulu 2 Sekolah
‪11.‬Kabupaten Sintang 2 Sekolah
‪12.‬Kabupaten Ketapang 2 Sekolah
‪13.‬Kabupaten Kayong Utara 2 Sekolah



Masing – masing Jenjang Sekolah :

SD = 9 Sekolah

SLTP = 11 Sekolah

SLTA = 10 Sekolah



Pengajar pada kegiatan Bimtek ini adalah para Pejabat Struktural dan para Pustakawan di Lingkungan Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat. Penyelenggaraan Bimtek Pengelola Perpustakaan Sekolah dilaksanakan selama 3 hari, yaitu dari tanggal 19 September sampai 21 September 2011, bertempat di Hotel Gajah Mada No. 177 – 183 Pontianak.

Halal BiHalal di lingkungan BPKD Prov. Kalbar

Acara Halal Bihalal di lingkungan Badan Perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat terselenggara pada tanggal 19 September 2011 di gedung Aula BPKD Prov. Kalbar, di hadiri oleh segenap karyawan dan karyawati serta anggota Dharma Wanita Unit Badan Perpustakaan Kearsipan dan Dokumentasi Prov. Kalbar. Kegiatan ini di buka oleh PJW Drs. H. Muhyiddin, M.Si., kemudian di isi dengan ceramah/tausiah oleh Ustadz Uzla Maulana dari Jakarta. Dalam tausiahnya Ustadz Uzla Maulana mengatakan bahwa Halal Bihalal merupakan moment yang paling tepat bagi kita untuk saling maaf bermaafan kepada seluruh saudara kita, tanpa memandang suku, agama, ras, dan golongan masyarakat, karena dalam Al – Qur’an Surah Ali – Imran ayat 133 – 134 sangat tegas mengatakan bahwa karakter atau ciri dari orang yang bertakwa itu ialah orang – orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang – orang yang berbuat kebajikan. Ayat tersebut juga menjelaskan dengan anjuran untuk senang berinfak, bersedekah baik di waktu lapang maupun sempit. Dan tidak kalah pentingnya karakter orang bertakwa itu adalah mereka yang mampu menahan amarah dan mau memaafkan kesalahan orang lain serta menjaga tali silaturahmi.. Acara Halal Bihalal ini di tutup dengan salam salaman antar karyawan karyawati BPKD Provinsi Kalimantan Barat...

Senin, 12 September 2011

Hari Kunjung Perpustakaan: Membangun Kedekatan antara Perpustakaan dengan Masyarakat

Hari Kunjung Perpustakaan, ada ya kak? Hehe, aku yang mahasiswa Ilmu Perpustakaan ajah baru tahu lho kak…
Ya, sebagian besar masyarakat Indonesia barangkali tidak banyak yang mengetahui bahwa 14 September adalah Hari Kunjung Perpustakaan. Adanya Hari Kunjung Perpustakaan ini dapat dikatakan memiliki tujuan untuk membangun kedekatan antara perpustakaan dengan masyarakat, menciptakan masyarakat yang gemar membaca dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Berbicara mengenai kedekatan antara masyarakat dengan perpustakaan memang masih banyak yang perlu dibenahi. Hingga saat ini, minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan masih dikatakan rendah. Rendahnya minat berkunjung ke perpustakaan hampir selalu dikaitkan dengan rendahnya minat baca masyarakat. Namun demikian, perlu dipertanyakan pula bagaimana dengan perpustakaannya sendiri, apakah memang penting untuk sering dikunjungi?
Fungsi Perpustakaan dan Peran Pustakawan
Baiklah, kesampingkan dahulu pertanyaan tersebut. Kita masuk pada fungsi perpustakaan sebagai tempat belajar sepanjang hayat bagi masyarakat di sekitarnya. Perpustakaan merupakan tempat bagi masyarakat untuk belajar secara mandiri dalam menjawab permasalahan kehidupan dan mengembangkan kualitas hidupnya. Perpustakaan sebagai tempat belajar sudah dipahami berbeda dengan sekolah. Perpustakaan sebagai sarana belajar non formal membebaskan peserta belajar dalam memenuhi kebutuhannya akan pengetahuan, sedangkan sekolah tentunya telah mempunyai kurikulum untuk peserta belajar.
Dari perbedaan di atas, tentulah disadari pula bahwa dalam mencerdaskan masyarakat di sekitarnya pustakawan bukanlah guru yang memerankan peran utama dalam mentransfer pengetahuan kepada peserta belajar. Akan tetapi, pustakawan dapat menjadi fasilitator dalam proses belajar. Dimana pustakawan dapat menumbuhkan dorongan dalam diri peserta belajar/masyarakat keinginan untuk melakukan proses penemuan sepanjang hidupnya terhadap apa saja yang memang dibutuhkannya untuk diketahui.
Jika peran pustakawan sebagai fasilitator dalam proses belajar bagi masyarakat disepakati, selanjutnya di dalam penyelenggaraan perpustakaan peserta belajar/masyarakat juga perlu dilibatkan. Hal ini dikarenakan berdirinya perpustakaan tidak terlepas dari keinginan masyarakat dalam melakukan proses penemuan sepanjang hidupnya terhadap apa saja yang memang dibutuhkannya untuk diketahui. Dengan demikian, peran pustakawan adalah menjaga dan memfasilitasi kebutuhan dan keinginan masyarakat tersebut. Pengadaan buku-buku atau koleksi pun dapat dipecahkan bersama-sama antara pustakawan dengan masyarakat melalui kajian bersama mengenai apa-apa yang dibutuhkan itu.
Sederhananya, perpustakaan perlu dikelola secara partisipatif oleh masyarakat dengan adanya fasilitasi dari pustakawan. Hal ini dikarenakan oleh latar belakang keberadaannya sebagai sarana belajar secara mandiri dan sepanjang hayat bagi masyarakat. Kalau ini dapat diterima dan dijalankan dengan baik, maka permasalahan seperti rendahnya kunjungan masyarakat ke perpustakaan bisa jadi dapat terpecahkan. Karena barangkali pula rendahnya tingkat kunjungan masyarakat ke perpustakaan lebih disebabkan oleh penyelenggaraan perpustakaan yang terlalu kaku dan tidak adanya keselarasan antara kehadiran perpustakaan (baik keberadaannya sendiri dan koleksi yang ada) dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Atau dalam bahasa yang lebih lugas, perpustakaan seperti itu memang tidak penting untuk sering-sering dikunjungi. Ini berarti pula bahwa rendahnya kunjungan masyarakat ke perpustakaan tidak selalu harus disimpulkan bahwa minat baca/belajar masyarakat itu rendah.
Mengembangkan Kemampuan Pustakawan
Pustakawan juga merupakan bagian dari masyarakat belajar yang perlu terus-menerus belajar dan berinovasi bersama-sama masyarakat untuk maju dan mengembangkan pengetahuannya. Karena tidak jarang pustakawan kadang justru mandeg dalam belajar atau mengembangkan pengetahuan dan tertinggal dari masyarakatnya. Karena itu, pengetahuan yang penting bagi pustakawan salah satunya adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi diri dan masyarakat terkait dengan kebutuhannya dalam menghadapi berbagai tantangan. Artinya, pustakawan juga perlu mengembangkan diri dalam pengetahuan menggunakan sumber-sumber informasi yang cepat dan tepat.
Pengembangan perpustakaan dengan partisipasi masyarakat juga tidak dapat terlepas dari kemampuan pustakawan dalam melakukan fasilitasi kepada masyarakat. Di dalam memfasilitasi masyarakat tentunya seorang pustakawan perlu mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan masyarakat. Di samping itu juga perlu kemampuan menganalisa yang baik tentang berbagai hal yang terkait dengan permasalahan masyarakat belajarnya. Dengan demikian, diharapkan dapat terbangun kedekatan antara perpustakaan dengan masyarakat di sekelilingnya. Dan pustakawan tidak lagi digambarkan seperti gambaran masyarakat awam pada tahun-tahun yang lampau dimana pustakawan selalu diasosiasikan sebagai penjaga buku yang kaku di dalam ruangan berdebu, pendiam, dan tidak ramah.

Selasa, 06 September 2011

Urgensi Riset Gempa Kalbar

Tepat pukul 08.26 lebih 48 detik WIB, Selasa (23/8), Bumi Sungai Duri, Bengkayang mendadak bergetar.

Getaran yang dipicu gempa bumi ringan ini, memantik kepanikan masyarakat Bengkayang hingga Kota Singkawang. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, memastikan gempa mencapai kedalaman 37 Km 1.15 LU 109.19 BT.

Pusat gempa di darat, 132 kilometer Barat Laut Pontianak. Kendati tak ada korban jiwa dan kerusakan material signifikan, gempa di fase 10 hari terakhir Ramadan, mengejutkan khalayak Kalbar, Indonesia sekalipun.

Sejak negara-negara kawasan Samudra Hindia memutuskan membangun Tsunami Early Warning System pascatsunami dahsyat, 26 Desember 2004 yang meluluhlantakkan sejumlah negara, Kalimantan diyakini aman dari terjangan tsunami maupun gempa bumi.

Kalimantan tak masuk zona subduksi di lepas pantai Indonesia yang menjadi sumber utama tsunami jauh yang melintasi Samudra Hindia. Kalimantan, termasuk Kalbar juga bukan kategori wilayah bergunung-gunung berapi yang potensial mengundang gempa bumi.

Gempa bumi di Bengkayang pun fenomenal dan langka. Lazim, kalau warga Bengkayang dan Singkawang sempat panik. Selain data riset ahli kompeten Indonesia dan luar negeri tak mencatatkan kerawanan gempa di Kalbar, masyarakat tak punya pengetahuan cukup menghadapi gempa, apalagi tsunami.

Sahih kah riset ahli kompeten? Gempa Bengkayang membuktikan kehebatan manusia relatif, bukan mutlak. Apa yang menurut manusia (pakar) tak mungkin, bagi Tuhan menjadi mungkin jika berkehendak.

Kendati peristiwa Sungai Duri tak harus ditakuti, bukan berarti dikecilkan, dikerdilkan, apalagi disederhanakan. Warga Kalbar patut tetap waspada dan tak boleh terlena. Faktanya pemerintah kecolongan. Begitu yakinnya Kalbar bebas gempa, tak ada alat pendeteksi gempa mumpuni.

Mencegah Tragedi
Dua piranti pendeteksi gempa di BMKG Pontianak dan Sintang, tak mampu mendeteksi lempeng bergerak di 132 kilometer Barat Laut Pontianak. Bumi Bengkayang dan Singkawang pun bergetar.

Kasi Observasi BMKG Supadio Pontianak, Sri Ningsing, blak-blakan mengaku bingung atas getaran di Sungai Duri. BMKG Supadio baru mengerti getaran akibat gempa bumi, setelah mendapat penjelasan dari BMKG Pusat di Jakarta.

Tugas niscaya pemerintah daerah hingga pusat kini, melaksanakan riset mendalam dan komprehensif terhadap lempeng bergerak di Kalbar dan sekitarnya. Kita tak tahu, apakah pusat 132 kilometer Barat Laut Pontianak memiliki benang merah dengan gempa 6,2 SR di Barat Daya Krui Lampung, empat jam sebelumnya.

Atau terkait gempa 5,4 SR yang melanda Banda Aceh, pukul 15.18, Minggu (21/8). Kita berharap gempa Sungai Duri tak terkait rangkaian gempa di Pulau Sumatera atau gempa 6,8 SR yang mengguncang Fukushima, Jepang, Jumat (19/8) lalu.

Gempa berkekuaran 4,4 SR di Bengakayang naif memantik tsunami. Warga Kalbar tak perlu resah. Tsunami terjadi, apabila gempa bumi berpusat di tengah laut dan dangkal (0-30 km), kekuatan gempa minimal 6,5 SR dan polanya sesar naik atau sesar turun.

Meski begitu, pemerintah tak boleh meremehkan fakta gempa Sungai Duri. Segera gelar riset mendalam, sekaligus menyiapkan antisipasi dini terhadap gempa di Kalbar sebagai wujud kasih-sayang pemerintah kepada masyarakat Kalbar.

Wajib diingat, gempa bumi umumnya menimbulkan kerugian besar. Mulai bangunan roboh, kebakaran, permukaan tanah merekat dan jalan putus, tanah longsor, banjir akibat rusaknya tanggul, hingga tsunami yang merenggut nyawa. Mari petik hikmah dari tragedi getir di Aceh, Yogyakarta atau pun Mentawai. (*)
sumber: Tribun ptk

Kamis, 25 Agustus 2011

PENGUMUMAN


PENGUMUMAN

PENGATURAN HARI LIBUR DALAM RANGKA MERAYAKAN HARI RAYA IDUL FITRI 1432 HIJRIYAH

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKARASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02 TAHUN 2010, NOMOR : KEP. 110/MEN/VI/2010 DAN NOMOR : SKB/07/M.PAN-RB/06/2010. TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2011.

HARI LIBUR DALAM RANGKA MERAYAKAN HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H

a.       CUTI BERSAMA DALAM RANGKA MERAYAKAN HARI RAYA IDUL FITRI JATUH PADA TANGGAL 29, 1, DAN 2 SEPTEMBER 2011.
b.      LIBUR IDUL FITRI JATUH PADA TANGGAL 30 DAN 31 AGUSTUS 2011.
c.       TANGGAL 3 DAN 4 SEPTEMBER 2011 JATUH PADA HARI SABTU DAN MINGGU (MEMANG HARI LIBUR)

Rabu, 24 Agustus 2011

Sosialisasi Gerakan Kalimantan Barat Membaca (KABACA)

Setelah dilaksanakan di Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas, sosialisasi Gerakan Kalimantan Barat Membaca (KABACA), kembali di gelar di Hotel Kapuas Palace, Kota Pontianak, Selasa 23 Agustus 2011. Diikuti oleh sekitar 75 orang dari 100 undangan yang beredar. Menurut panitia, ketidakhadiran para undangan, kemungkinan berkaitan dengan pelaksanaan ibadah puasa.

Peserta sosialisasi terdiri dari para Kepala Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota se-kalbar, Tim Penggerak PKK, Pengelola Taman Bacaan Masyarakat, tokoh masyarakat, dan pejabat fungsional pustakawan.

Pada kesempatan itu pula diserahkan bantuan fasilitasi koleksi perpustakaan melalui dana APBD Prov. Kalbar Tahun Anggaran 2011 sebanyak 18.000 eksemplar kepada 18 perpustakaan, terdiri dari:
Perpustakaan keliling (Sambas, Singkawang, Sanggau, dan Kab. Pontianak), masing-masing 1.000 eksemplar;
Taman Bacaan Keluarga (Kab. Pontianak, Kab. Kapuas Hulu, Kab. Landak, dan Kab. Ketapang), masing-masing 1.000 eksemplar;
Perpustakaan Rumah Ibadah (Kab.Sambas, Kab. Pontianak, Kab. Sanggau dan Kota Pontianak) masing-masing 1.000 eksemplar;
Perpustakaan Panti Asuhan (4 panti asuhan), masing-masing 1.000 eksemplar; dan
Rumah baca/rumah pintar (2 unit), masing-masing 1.000 eksemplar.

Menurut Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Prov. Kalbar, Marselinus Kutjai Apin, bantuan tersebut bersifat stimulus dalam rangka menindaklanjuti Grakan Kalimantan Barat Membaca yang telah dicanangkan oleh Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH, 28 oktober 2010 lalu.

Selanjutnya, Marselinus, menyampaikan bahwa: "Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Prov. Kalbar yang diberikan amanah oleh pemerintah provinsi sebagai leading sector pelaksana Gerakan Kalimantan Barat Membaca, telah berupaya sekuat tenaga untuk melaksanakan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya." Dalam sambutannya, Marselinus menyampaikan beberapa kegitan pada tahun anggaran 2011 yang telah dilakukannya dalam rangka mendorong masyarakat kalimantan barat untuk membaca, di antaranya:
Pameran koleksi terbitan daerah;
Fasilitasi bantuan buku koleksi perpustakaan desa melalui dana apbn sebanyak 75.000 (tujuh puluh lima ribu) eksemplar untuk 75 (tujuh puluh lima) perpustakaan desa;
Pelatihan bagi tenaga pengelola perpustakaan;
Perlombaan, berupa lomba bercerita untuk siswa sd/mi se-kalbar; lomba perpustakaan desa/kelurahan terbaik se-kalbar;
Penyelenggaraan pekan budaya baca kalimantan barat tahun 2011,
Peningkatan kualitas layanan perpustakaan kepada masyarakat melalui perbaikan sarana dan prasarana layanan masyarakat di lingkungan perpustakaan provinsi, termasuk peningkatan kualitas maupun kuantitas koleksi perpustakaan.

Keluarga sebagai basis pengembangan minat baca
Sosialisasi Gerakan Kalbar Membaca, dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Kalbar, Ny. Federika Cornelis, S.Pd. Dalam sambutan dan arahannya, Federika menyampaikan bahwa: "memasyarakatkan minat baca atau membudayakan kegemaran membaca di kalangan masyarakat, bukan merupakan hal yang mudah. perlu upaya-upaya sistematis dan melibatkan banyak pihak, terutama lingkungan keluarga sebagai bagian dari komunitas yang paling berpengaruh dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. oleh karena itu pembentukan budaya baca pada anak sangat ditentukan oleh didikan keluarganya." Menurut Federika, "pada usia dini, ketika anak belum mampu membaca, peranan orang tua dalam menumbuhkan budaya membaca sangat dominan. orang tua, menjadi aktor penting melalui pendampingan dan pembiasaan. anak akan terbiasa memegang dan membaca buku jika orang tuanya juga demikian. buku-buku yang menarik bagi anak sesuai perkembangannya akan semakin memicu terciptanya budaya membaca."

Upacara HUT RI di BPKD Prov. Kalbar berlangsung.khidmat

Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat menggelar upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke 66 di halaman Parkir Unit Pelayanan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat. Upacara peringatan ini di mulai pukul 08.00 WIB berjalan lancar dan penuh khidmat. Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan, dan DokumentasiProvinsi Kalimantan Barat, Drs. Marselinus Kutjai Apin, dalam kesempatan ini tampil menjadi Inspektur Upacara dilanjutkan pembacaan naskah/teks proklamasi oleh Kepala Unit Pelayanan Perpustakaan Ir. Untad Dharmawan, M.Si. Upacara tersebut dihadiri oleh seluruh karyawan/karyawati di lingkungan Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat.

Kunjungan Komisi X DPR RI ke BPKD Prov KalBar

Komisi X DPR-RI mengadakan kunjungan kerja ke Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat. Dalam kunjungan kerja tersebut banyak hal – hal yang dibahas baik itu program jangka yang pendek, menengah, dan program jangka panjang dan lainnya.



Pontianak, Rabu 13 April 2011 pada pukul 12.00 WIB rombongan Komisi X DPR – RI yang di pimpin oleh Ir. Zulfadli tiba di Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat.

Rombongan yang dipimpin oleh Ir. Zulfadli dari Partai Golkar diterima/disambut oleh Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Marselinus Kutjai Apin beserta para stafnya.

Menurut Zulfadli, maksud dari kunjungan kerja ini adalah untuk menjalin komunikasi intensif antara DPR – RI, khususnya Komisi X, dengan pemerintah daerah dan lembaga – lembaga masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan pendidikan nasional, kebudayaan dan pariwisata, pemuda dan olahraga, dan perpustakaan. Selain itu juga melaksanakan fungsi pengawasan atas pelaksanaan undang – undang termasuk APBN, serta menggali dan menyerap aspirasi dari unsur pemerintah daerah dan masyarakat Kalimantan Barat.

Sebagaimana diketahui, komisi X DPR RI adalah komisi yang membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Perpustakaan Pemuda dan Olahraga. Salah satu lembaga yang menjadi sasaran kunjungan kerja pada tahun 2011 di Provinsi Kalimantan Barat adalah Badan Perpustakaan, Kearsipan, dan Dokumentasi.

Berkaitan dengan kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Perpustakaan Provinsi Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan dam Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat Drs. Marselinus Kutjai Apin menjelaskan bahwa perkembangan kelembagaan perpustakaan di Provinsi Kalimantan Barat pasca disahkannya Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan ada peningkatan.

Sebelumnya status kelembagaan perpustakaan di Provinsi adalah UPT dari Dinas Pendidikan. Melalui Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 62 Tahun 2008, kelembagaan perpustakaan dinaikkan statusnya menjadi badan dengan nama Badan Perpustakaan yang dibiayai APBD, jumlahnya dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Sementara itu sebelum kedatangan Komisi X DPR RI terlebih dulu mengirimkan beberapa pertanyaan – pertanyaan baik itu mengenai konsep dan kebijakkan Renstra Pembangunan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat untuk tahun 2010 s/d 2014, langkah – langkah yang perlu ditindaklanjuti dalam implementasi Undang – Undang Perpustakaan Pasca disahkannya Undang – Undang tersebut. Alokasi Anggaran APBN dan APBD Perpustakaan Provinsi Tahun Anggaran 2007, 2008, 2009 upaya Pemerintah Daerah untuk mendorong minat baca masyarakat dalam mewujudkan budaya baca dan budaya menulis serta program yang telah dan akan dikembangkan untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang guna membantu terwujudnya pemberantasan buta aksara dan peningkatan kesadaran minat baca. Semua pertanyaan – pertanyaan tersebut telah terjawab dan telah dikemas dalam bentuk sebuah buku yang semua dari anggota Komisi X DPR RI menerimanya.

Acara kunjungan singkat ini ditutup dengan penyerahan cindramata dari Kepala Badan Perpustakaan kepada Ketua Komisi X DPR RI.

Motivasi Anak Gemar Membaca Sejak Dini

Jum'at, 06 Mei 2011

PROGRAM hibah koran yang diselenggarakan BI Pontianak, BMPD dan Pontianak Post ditanggapi positif masyarakat sekolah. Tidak terkecuali di SD Muhammadiyah 2 Pontianak.Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2, Slamet Rianto mengatakan program ini memberikan motivasi anak untuk membaca sejak dini. Begitu juga dan orangtua yang datang menjemput. Mereka memanfaatkan waktu luang untuk membaca koran.

“Program ini menarik. Disela-sela jam istirahat kadang anak langsung melihat mading yang sudah ditempel koran,” kata Slamet. Pemenang guru favorit, program untukmu guruku ini menjelaskan sejak adanya koran di mading, menjadi perhatian siswa. Apalagi Koran yang ditempel ditempatkan di lokasi strategis. Erwani, wakil kepala sekolah, mengatakan dengan dipajangnya koran, anak-anak sebelum masuk sekolah langsung membaca dulu. Bahkan saat bel masuk pun, mereka tetap berada di depan Koran untuk membaca bersama teman-temannya. “Kadang lucu juga melihat anak-anak. Maklum ini hal baru bagi mereka. Bahkan mereka rebutan untuk bisa berada diposisi yang terdepan untuk membaca,” terang Erwani.
Menurutnya, hibah koran ini bisa memberikan manfaat yang besar untuk siswanya. Selama ini, yang menjadi bahan bacaan siswa di SD Muhammadiyah tidak terlepas dari buku cerita, namun sekarang ada koran yang menjadi bacaan sehari-hari. “Untuk membaca Koran. Bahkan saya lihat ada yang sampai jongkok agar bisa melihat yang paling depan,” ujarnya. (tin)

pontianakpost.com

Hari Ini Roadshow Pontianak Gemar Membaca Edukasi Siswa Untuk Berhemat Sejak Dini

ANTUSIAS: Jum'at, 6 Mei 2011, Siswa SMP Negeri 1 Pontianak membaca Pontianak Post di teras sekolah. Koran dinding kini hadir menemani pelajar di Kota Pontianak. Mereka bisa membacanya saat jam istirahat dan waktu luang.

Mulai hari ini Program Pontianak Gemar Membaca melalui hibah Koran Pontianak Post melakukan roadshow ke sekolah penerima hibah. Materi yang diberikan mengedukasi para siswa untuk bisa berhemat sejak dini. Pekan pertama yang dikunjungi adalah SMP Negeri 1 Pontianak. Tim Bank Indonesia-Pontianak Post selaku pemilik program, Jumat (6/5) melakukan pertemuan di Kantor Bank Indonesia Pontianak. Pertemuan yang digelar sekitar satu jam, dipimpin langsung Deputi Pemimpin Bidang Ekonomi Moneter Bank Indonesia Pontianak, Purjoko.

“Kita memastikan tim sudah siap untuk besok (hari ini, red). Semoga apa yang kita berikan ke sekolah dimanfaatkan dengan baik. Kita serius dengan program ini,” kata Purjoko.Pemimpin Redaksi Pontianak Post, Salman B juga menyampaikan kesiapannya untuk bertatap muka dengan siswa dan guru SMP Negeri 1. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pontianak, Erryanti Rosman, saat didatangi Tim Pontianak Post, mengaku sudah menyiapkan semua kebutuhan roadshow. Ia juga sudah menentukan siswa dan guru yang akan ikut mendapatkan edukasi menarik dari Bank Indonesia dan Pontianak Post.“Saya sudah siapkan semua. Kami sangat menunggu kedatang tim. Madding juga sudah kami terima,” kata Erryanti.

Ditegaskan Erryanti, dirinya sangat mendukung sekali program Pontianak Gemar Membaca. Makanya, kata dia, kalau jajaran SMP Negeri 1 Pontianak sangat berterima kasih sekali kepada Pontianak Post, Bank Indonesia serta Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) yang telah memilih sekolah yang ia pimpin untuk mendapat hibah koran.Menurut Erryanti, program ini sangat mengenai dengan kemajuan teknologi sekarang. Ia juga yakin program ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Kota Pontianak. Mengingat siswa sudah mulai beralih ke media online yang bisa dimanfaatkan secara negative. “Saya sangat khawatir sekali apabila ada siswa yang menyalah gunakan media online sebagai sarana suka-suka dan rasa ingin tahu terhadap hal-hal orang dewasa,” kata Erryanti.(bud)

Sumber : pontianakpost.com

Selasa, 26 Juli 2011

Rabu, 20 Juli 2011 pada Pukul 09.00 Wib PROF.Dr.H.AZYUMARDI AZRA akan bertandang ke Perpustakaan PROV.Kalbar di Jl.Letjen Sutoyo untuk mengisi acara bedah buku "CERITA AZRA"Bagaimanakah cerita buku itu?berikut kilasan singkatnya.Cerita Azra adalah buku biografi tentang cendikiawan Muslim Azyumardi Azra yang kiprahnya berkibar baik di dunia pendidikan, maupun dunia pemikiran. Azyumardi Azra adalah Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Namanya mulai dikenal sebagai Cendikiawan Muslim dan pengamat Timur Tengah semenjak pemikiran-pemikirannya dilempar ke ruang publik dan disambut dengan respon yang bervariasi. Namanya semakin dikenal luas terlebih ketika ia dipercaya oleh mantan Wapres Jusuf Kalla untuk menjadi Deputi Sekretaris Wakil Presiden (Seswapres) Bidang Kesra selama dua tahun.

Direktur Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah ini adalah orang Indonesia pertama yang meraih gelar Commander of the British Empire (CBE) dari Ratu Inggris. Ia berhak dipanggil “Sir” dan memiliki hak-hak khusus lainnya. Pesepakbola David Beckham dan beberapa orang populer lainnya di Inggris memiliki pangkat di bawah dirinya. Satu lagi yang ia banggakan, di dalam dunia penerbangan ia merupakan Frequent Flyer tertinggi salah satu maskapai penerbangan terbaik di dunia: Singapore Airlines (SQ), sejak tahun 2005.

Sederhana, humble, dan apa adanya, begitulah sosok yang ingin ditampilkan buku ini dalam mendedah kehidupan sosok Azyumardi Azra. Dengan apik penulis (Andina Dwifatma) memaparkan riwayat perjalanan hidup dan pendidikan Azyumardi Azra. Pola yang mengalir dan seperti membaca sebuah features ini penulis suguhkan kepada pembaca demi menghindari “kekeringan” dalam sebuah karya buku biografi.

Walaupun terkesan santai, namun buku ini memiliki isi dan bobot yang tidak biasa. Dalam aliran plot yang ia ciptakan, tak lupa penulis juga menyisipkan pemikiran-pemikiran cemerlang dan cerita-cerita lucu menggelitik dari sosok Azyumardi Azra yang justru banyak tidak diketahui masyarakat banyak.

Tidak banyak memang yang dapat disuguhkan buku kepada pembaca perihal seluk-beluk perjalanan hidup dan pemikiran seorang Azyumardi Azra, mengingat sebuah buku hanyalah media yang penuh batas yang tidak dapat dipaksakan untuk mengungkapkan seluruh perjalanan hidup seseorang terlebih mengurai perjalanan hidup sosok “tokoh besar” seperti Azyumardi Azra. Namun paling tidak buku ini cukup representatif untuk menggiring kita untuk mengenal lebih dekat sosok Azyumardi Azra dari dudut pandang yang berbeda.
Pekan Budaya Baca Telah Berlangsung dengan Meriah...