selamat datang

membaca adalah jendela dunia

Senin, 31 Oktober 2011

Peluang Bisnis Kuliner Kafe Perpustakaan


Kafe tak lagi sekadar tempat nongkrong. Kafe bisa juga menjadi tempat menimba ilmu pengetahuan. Kafe-kafe ini muncul di Cimahi dan Surabaya. Selain menyediakan aneka kudapan nan lezat, di kafe ini juga punya koleksi buku pelajaran dan buku pengetahuan populer.

Jika Anda merasa bosan belajar sendiri di rumah, tak ada salahnya belajar sambil nongkrong di kafe. Lo, kok? Ya, di Cimahi dan di Surabaya, ada kafe yang tak sekadar memanjakan perut, tapi juga mengasah otak.

Kafe itu akrab disebut dengan kafe perpustakaan. Selain menyediakan aneka kudapan lezat seperti laiknya sebuah kafe, di sini juga tersedia aneka buku pelajaran sekolah atau buku-buku sekadar untuk menambah pengetahuan.

Lihat saja aktivitas Kafe Kupu-Kupu di Cimahi, Jawa Barat. Kafe yang mengusung konsep perpustakaan ini didirikan oleh Yayuk Sri Wahyuni pada 2009 silam.

Yayuk punya dua alasan membuka usaha kafe perpustakaan itu. Pertama, dia ingin menyajikan hidangan yang lezat. Kedua, Yayuk juga ingin menjamu tamu kafenya dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. "Dua rasa lapar yang kami layani di kafe, lapar perut dan lapar pengetahuan," klaim Yayuk.

Latar belakang pengunjung Kafe Kupu-kupu itu beragam, mulai dari anak sekolahan sampai keluarga. Nah, bagi keluarga yang datang bersama anak-anak, Yayuk juga sudah menyediakan sarana bermain. "Mereka bisa bermain saat orang tua mereka makan atau membaca," jelas Yayuk.

Sama seperti kafe lainnya, kafe milik Yayuk itu juga menyajikan aneka makanan yang mengundang selera. Di sini ada sajian nasi timbel, nasi goreng, cap cay hingga makanan ala barat seperti steik dan pasta.

Soal harga makanan juga relatif terjangkau, mulai dari harga Rp 3.000 hingga yang termahal hanya Rp 38.000 per porsi, tergantung pesanannya. Untuk minuman tersedia aneka soft drink, dan juga teh, kopi, jus, milk shake, dan sebagainya.

Karena mengusung konsep perpustakaan, Yayuk tentu menyediakan aneka buku bacaan, mulai buku pengetahuan anak, buku sosial, buku politik, dan juga buku tentang filsafat. "Konsumen yang datang, gratis membaca buku yang kami sediakan tapi tidak boleh dibawa pulang," terang yayuk.

Selain menyediakan buku, Kafe Kupu-kupu itu juga menyediakan fasilitas wi-fi alias internet gratis yang bisa dimanfaatkan pengunjung kafe sepuasnya. Berkat usaha ini, Yayuk mampu mendulang omzet minimal sebesar Rp 50 juta saban bulan.

Selain di Cimahi, di Surabaya juga ada kafe perpustakaan bernama Magnet Zone Bookstore and Kafe. Kafe itu sudah melayani pelanggan sejak 2007 silam. Selain memiliki sajian ala kafe, Magnet Zone Bookstore and Kafe menyediakan aneka ragam buku dan menyediakan tempat seminar serta mini theater.

Untuk mendatangkan pengunjung, pihak pengelola juga rajin mengadakan pameran, bedah buku, dan bedah film. Selain itu kafe sering dijadikan lokasi talk show, diskusi interaktif, hingga perlombaan menulis, menggambar, dan juga parade musik.

"Banyak kegiatan membuat pengunjung tidak bosan untuk datang," terang Nurholis, Kepala Keuangan Magnet Zone Bookstore and Kafe. Selain menyediakan buku bacaan gratis, Nurholis juga menjual buku-buku terbitan terbaru dengan harga diskon. "Tempat kami tak hanya menarik bagi pecinta buku saja, tapi bagi mereka yang ingin berkarya dan menambah pengetahuan," imbuh Nurholis.

Sayangnya, dia enggan menyebut besar omzet yang didapat dari Magnet Zone saban bulannya. (Dea Chadiza Syafina, Ragil Nugroho/Kontan)
KOMPAS.com

Kamis, 27 Oktober 2011

Pemusnahan Arsip Biro Keuangan dan Peresmian Galeri Arsip


Pemunahan Arsip diselengggarakan di Halaman Depo Arsip Badan Perpustakaan Kearsipan dan Dokumantasi provinsi Kalimantan Barat jl. Sultan Syahrir No. 17 Pontianak, pada hari Kamis, 27 Oktober 2011. Melalui Pemusnahan Arsip dan Peresmian Galeri Arsip kita jadikan sarana Pembelajaran Masyarakat. Acara ini di buka oleh Kepala BPKD Provinsi Kalimantan Barat, Marselinus Kutjai Apin di lanjutkan oleh sambutan Bapak Gubernur yang di wakilkan oleh PLH Sekda, Kartius.

Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang penyusutan Arsip pada pasal 7 menyebutkan Lembaga – lembaga Negara atau Badan – badan pemerintah dapat melakukan pemusnahan arsip yang tidak mempunyai nilai kegunaaan dan telah melampaui jangka waktu penyimpanan, sebagaimana tercantum dalam peraturan Gubernur Nomor 467 tahun 2005 mengenai jadwal retensi arsip pemerintah Kalimantan Barat.

Pemusnahan arsip adalah Tindakan atau kegiatan menghancurkan secara fisik arsip yang sudah berakhir fungsinya serta yang tidak memiliki nilai guna dan dilakukan secara total, yaitu dengan cara dibakar, dicacah atau dengan cara lain sehingga tidak dapat lagi dikenal, baik isi maupun informasi yang terkandung didalamnya.

Maksud dilaksanakan pemusnahan arsip adalah untuk mengurangi volume arsip yang telah tercipta yang tidak memiliki nilai guna primer dan sekunder melalui penilaian sesuai dengan peraturan perundang – undangan sehingga arsip yang bernilai guna dapat diselamatkan.

Obyek Arsip yang dimusnahkan berasal dari biro keuangan yang tercipta tahun 1970 sampai dengan tahun 2000, dengan jumlah 2.527 boks dan 14.072 berkas.

Pemusnahan Arsip secara simbolis dilakukan oleh Kartius dan dilanjutkan penandatanganan peresmian Galeri Arsip Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat yang disaksikan oleh Biro Hukum, Inspektorat, dan Keuangan.

Senin, 24 Oktober 2011

Kunjungan SDIT Al-Mumtaz ke Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat

Pagi ini (24/10), Sekolah Dasar Ibtidaiyah Al-Mumtaz berkunjung ke Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat. Dengan jumlah 90 orang siswa/i Kelas 1 terdiri dari 3 kelas, kelas 1A, 1B dan 1C dan di dampingi 10 guru. Mereka sangat antusias sekali. Kunjungan ini di sambut baik oleh pustakawan di lingkungan Perpustakaan Bapak Erwin Sitorus, Ibu Welasati beserta staf lainnya. Dalam kesempatan ini para siswa di berikan penjelasan mengenai Perpustakaan secara umum di ruangan Aula Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat, kemudian dilanjutkan dengan melihat buku – buku koleksi anak di ruangan anak, dan melihat – lihat buku koleksi remaja di gedung depan. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan dan memperluas pengetahuan siswa tentang sistem perpustakaan untuk menumbuhkan minat dan cinta siswa terhadap buku.