selamat datang

membaca adalah jendela dunia

Kamis, 25 Agustus 2011

PENGUMUMAN


PENGUMUMAN

PENGATURAN HARI LIBUR DALAM RANGKA MERAYAKAN HARI RAYA IDUL FITRI 1432 HIJRIYAH

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI DAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKARASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02 TAHUN 2010, NOMOR : KEP. 110/MEN/VI/2010 DAN NOMOR : SKB/07/M.PAN-RB/06/2010. TENTANG HARI LIBUR NASIONAL DAN CUTI BERSAMA TAHUN 2011.

HARI LIBUR DALAM RANGKA MERAYAKAN HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H

a.       CUTI BERSAMA DALAM RANGKA MERAYAKAN HARI RAYA IDUL FITRI JATUH PADA TANGGAL 29, 1, DAN 2 SEPTEMBER 2011.
b.      LIBUR IDUL FITRI JATUH PADA TANGGAL 30 DAN 31 AGUSTUS 2011.
c.       TANGGAL 3 DAN 4 SEPTEMBER 2011 JATUH PADA HARI SABTU DAN MINGGU (MEMANG HARI LIBUR)

Rabu, 24 Agustus 2011

Sosialisasi Gerakan Kalimantan Barat Membaca (KABACA)

Setelah dilaksanakan di Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas, sosialisasi Gerakan Kalimantan Barat Membaca (KABACA), kembali di gelar di Hotel Kapuas Palace, Kota Pontianak, Selasa 23 Agustus 2011. Diikuti oleh sekitar 75 orang dari 100 undangan yang beredar. Menurut panitia, ketidakhadiran para undangan, kemungkinan berkaitan dengan pelaksanaan ibadah puasa.

Peserta sosialisasi terdiri dari para Kepala Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota se-kalbar, Tim Penggerak PKK, Pengelola Taman Bacaan Masyarakat, tokoh masyarakat, dan pejabat fungsional pustakawan.

Pada kesempatan itu pula diserahkan bantuan fasilitasi koleksi perpustakaan melalui dana APBD Prov. Kalbar Tahun Anggaran 2011 sebanyak 18.000 eksemplar kepada 18 perpustakaan, terdiri dari:
Perpustakaan keliling (Sambas, Singkawang, Sanggau, dan Kab. Pontianak), masing-masing 1.000 eksemplar;
Taman Bacaan Keluarga (Kab. Pontianak, Kab. Kapuas Hulu, Kab. Landak, dan Kab. Ketapang), masing-masing 1.000 eksemplar;
Perpustakaan Rumah Ibadah (Kab.Sambas, Kab. Pontianak, Kab. Sanggau dan Kota Pontianak) masing-masing 1.000 eksemplar;
Perpustakaan Panti Asuhan (4 panti asuhan), masing-masing 1.000 eksemplar; dan
Rumah baca/rumah pintar (2 unit), masing-masing 1.000 eksemplar.

Menurut Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Prov. Kalbar, Marselinus Kutjai Apin, bantuan tersebut bersifat stimulus dalam rangka menindaklanjuti Grakan Kalimantan Barat Membaca yang telah dicanangkan oleh Gubernur Kalbar, Drs. Cornelis, MH, 28 oktober 2010 lalu.

Selanjutnya, Marselinus, menyampaikan bahwa: "Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Prov. Kalbar yang diberikan amanah oleh pemerintah provinsi sebagai leading sector pelaksana Gerakan Kalimantan Barat Membaca, telah berupaya sekuat tenaga untuk melaksanakan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya." Dalam sambutannya, Marselinus menyampaikan beberapa kegitan pada tahun anggaran 2011 yang telah dilakukannya dalam rangka mendorong masyarakat kalimantan barat untuk membaca, di antaranya:
Pameran koleksi terbitan daerah;
Fasilitasi bantuan buku koleksi perpustakaan desa melalui dana apbn sebanyak 75.000 (tujuh puluh lima ribu) eksemplar untuk 75 (tujuh puluh lima) perpustakaan desa;
Pelatihan bagi tenaga pengelola perpustakaan;
Perlombaan, berupa lomba bercerita untuk siswa sd/mi se-kalbar; lomba perpustakaan desa/kelurahan terbaik se-kalbar;
Penyelenggaraan pekan budaya baca kalimantan barat tahun 2011,
Peningkatan kualitas layanan perpustakaan kepada masyarakat melalui perbaikan sarana dan prasarana layanan masyarakat di lingkungan perpustakaan provinsi, termasuk peningkatan kualitas maupun kuantitas koleksi perpustakaan.

Keluarga sebagai basis pengembangan minat baca
Sosialisasi Gerakan Kalbar Membaca, dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Kalbar, Ny. Federika Cornelis, S.Pd. Dalam sambutan dan arahannya, Federika menyampaikan bahwa: "memasyarakatkan minat baca atau membudayakan kegemaran membaca di kalangan masyarakat, bukan merupakan hal yang mudah. perlu upaya-upaya sistematis dan melibatkan banyak pihak, terutama lingkungan keluarga sebagai bagian dari komunitas yang paling berpengaruh dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. oleh karena itu pembentukan budaya baca pada anak sangat ditentukan oleh didikan keluarganya." Menurut Federika, "pada usia dini, ketika anak belum mampu membaca, peranan orang tua dalam menumbuhkan budaya membaca sangat dominan. orang tua, menjadi aktor penting melalui pendampingan dan pembiasaan. anak akan terbiasa memegang dan membaca buku jika orang tuanya juga demikian. buku-buku yang menarik bagi anak sesuai perkembangannya akan semakin memicu terciptanya budaya membaca."

Upacara HUT RI di BPKD Prov. Kalbar berlangsung.khidmat

Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat menggelar upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke 66 di halaman Parkir Unit Pelayanan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat. Upacara peringatan ini di mulai pukul 08.00 WIB berjalan lancar dan penuh khidmat. Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan, dan DokumentasiProvinsi Kalimantan Barat, Drs. Marselinus Kutjai Apin, dalam kesempatan ini tampil menjadi Inspektur Upacara dilanjutkan pembacaan naskah/teks proklamasi oleh Kepala Unit Pelayanan Perpustakaan Ir. Untad Dharmawan, M.Si. Upacara tersebut dihadiri oleh seluruh karyawan/karyawati di lingkungan Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat.

Kunjungan Komisi X DPR RI ke BPKD Prov KalBar

Komisi X DPR-RI mengadakan kunjungan kerja ke Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat. Dalam kunjungan kerja tersebut banyak hal – hal yang dibahas baik itu program jangka yang pendek, menengah, dan program jangka panjang dan lainnya.



Pontianak, Rabu 13 April 2011 pada pukul 12.00 WIB rombongan Komisi X DPR – RI yang di pimpin oleh Ir. Zulfadli tiba di Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat.

Rombongan yang dipimpin oleh Ir. Zulfadli dari Partai Golkar diterima/disambut oleh Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan dan Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Marselinus Kutjai Apin beserta para stafnya.

Menurut Zulfadli, maksud dari kunjungan kerja ini adalah untuk menjalin komunikasi intensif antara DPR – RI, khususnya Komisi X, dengan pemerintah daerah dan lembaga – lembaga masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan pendidikan nasional, kebudayaan dan pariwisata, pemuda dan olahraga, dan perpustakaan. Selain itu juga melaksanakan fungsi pengawasan atas pelaksanaan undang – undang termasuk APBN, serta menggali dan menyerap aspirasi dari unsur pemerintah daerah dan masyarakat Kalimantan Barat.

Sebagaimana diketahui, komisi X DPR RI adalah komisi yang membidangi Pendidikan, Kebudayaan, Pariwisata, Perpustakaan Pemuda dan Olahraga. Salah satu lembaga yang menjadi sasaran kunjungan kerja pada tahun 2011 di Provinsi Kalimantan Barat adalah Badan Perpustakaan, Kearsipan, dan Dokumentasi.

Berkaitan dengan kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Perpustakaan Provinsi Kepala Badan Perpustakaan, Kearsipan dam Dokumentasi Provinsi Kalimantan Barat Drs. Marselinus Kutjai Apin menjelaskan bahwa perkembangan kelembagaan perpustakaan di Provinsi Kalimantan Barat pasca disahkannya Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan ada peningkatan.

Sebelumnya status kelembagaan perpustakaan di Provinsi adalah UPT dari Dinas Pendidikan. Melalui Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 62 Tahun 2008, kelembagaan perpustakaan dinaikkan statusnya menjadi badan dengan nama Badan Perpustakaan yang dibiayai APBD, jumlahnya dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Sementara itu sebelum kedatangan Komisi X DPR RI terlebih dulu mengirimkan beberapa pertanyaan – pertanyaan baik itu mengenai konsep dan kebijakkan Renstra Pembangunan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat untuk tahun 2010 s/d 2014, langkah – langkah yang perlu ditindaklanjuti dalam implementasi Undang – Undang Perpustakaan Pasca disahkannya Undang – Undang tersebut. Alokasi Anggaran APBN dan APBD Perpustakaan Provinsi Tahun Anggaran 2007, 2008, 2009 upaya Pemerintah Daerah untuk mendorong minat baca masyarakat dalam mewujudkan budaya baca dan budaya menulis serta program yang telah dan akan dikembangkan untuk jangka pendek, menengah, dan jangka panjang guna membantu terwujudnya pemberantasan buta aksara dan peningkatan kesadaran minat baca. Semua pertanyaan – pertanyaan tersebut telah terjawab dan telah dikemas dalam bentuk sebuah buku yang semua dari anggota Komisi X DPR RI menerimanya.

Acara kunjungan singkat ini ditutup dengan penyerahan cindramata dari Kepala Badan Perpustakaan kepada Ketua Komisi X DPR RI.

Motivasi Anak Gemar Membaca Sejak Dini

Jum'at, 06 Mei 2011

PROGRAM hibah koran yang diselenggarakan BI Pontianak, BMPD dan Pontianak Post ditanggapi positif masyarakat sekolah. Tidak terkecuali di SD Muhammadiyah 2 Pontianak.Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2, Slamet Rianto mengatakan program ini memberikan motivasi anak untuk membaca sejak dini. Begitu juga dan orangtua yang datang menjemput. Mereka memanfaatkan waktu luang untuk membaca koran.

“Program ini menarik. Disela-sela jam istirahat kadang anak langsung melihat mading yang sudah ditempel koran,” kata Slamet. Pemenang guru favorit, program untukmu guruku ini menjelaskan sejak adanya koran di mading, menjadi perhatian siswa. Apalagi Koran yang ditempel ditempatkan di lokasi strategis. Erwani, wakil kepala sekolah, mengatakan dengan dipajangnya koran, anak-anak sebelum masuk sekolah langsung membaca dulu. Bahkan saat bel masuk pun, mereka tetap berada di depan Koran untuk membaca bersama teman-temannya. “Kadang lucu juga melihat anak-anak. Maklum ini hal baru bagi mereka. Bahkan mereka rebutan untuk bisa berada diposisi yang terdepan untuk membaca,” terang Erwani.
Menurutnya, hibah koran ini bisa memberikan manfaat yang besar untuk siswanya. Selama ini, yang menjadi bahan bacaan siswa di SD Muhammadiyah tidak terlepas dari buku cerita, namun sekarang ada koran yang menjadi bacaan sehari-hari. “Untuk membaca Koran. Bahkan saya lihat ada yang sampai jongkok agar bisa melihat yang paling depan,” ujarnya. (tin)

pontianakpost.com

Hari Ini Roadshow Pontianak Gemar Membaca Edukasi Siswa Untuk Berhemat Sejak Dini

ANTUSIAS: Jum'at, 6 Mei 2011, Siswa SMP Negeri 1 Pontianak membaca Pontianak Post di teras sekolah. Koran dinding kini hadir menemani pelajar di Kota Pontianak. Mereka bisa membacanya saat jam istirahat dan waktu luang.

Mulai hari ini Program Pontianak Gemar Membaca melalui hibah Koran Pontianak Post melakukan roadshow ke sekolah penerima hibah. Materi yang diberikan mengedukasi para siswa untuk bisa berhemat sejak dini. Pekan pertama yang dikunjungi adalah SMP Negeri 1 Pontianak. Tim Bank Indonesia-Pontianak Post selaku pemilik program, Jumat (6/5) melakukan pertemuan di Kantor Bank Indonesia Pontianak. Pertemuan yang digelar sekitar satu jam, dipimpin langsung Deputi Pemimpin Bidang Ekonomi Moneter Bank Indonesia Pontianak, Purjoko.

“Kita memastikan tim sudah siap untuk besok (hari ini, red). Semoga apa yang kita berikan ke sekolah dimanfaatkan dengan baik. Kita serius dengan program ini,” kata Purjoko.Pemimpin Redaksi Pontianak Post, Salman B juga menyampaikan kesiapannya untuk bertatap muka dengan siswa dan guru SMP Negeri 1. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Pontianak, Erryanti Rosman, saat didatangi Tim Pontianak Post, mengaku sudah menyiapkan semua kebutuhan roadshow. Ia juga sudah menentukan siswa dan guru yang akan ikut mendapatkan edukasi menarik dari Bank Indonesia dan Pontianak Post.“Saya sudah siapkan semua. Kami sangat menunggu kedatang tim. Madding juga sudah kami terima,” kata Erryanti.

Ditegaskan Erryanti, dirinya sangat mendukung sekali program Pontianak Gemar Membaca. Makanya, kata dia, kalau jajaran SMP Negeri 1 Pontianak sangat berterima kasih sekali kepada Pontianak Post, Bank Indonesia serta Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) yang telah memilih sekolah yang ia pimpin untuk mendapat hibah koran.Menurut Erryanti, program ini sangat mengenai dengan kemajuan teknologi sekarang. Ia juga yakin program ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di Kota Pontianak. Mengingat siswa sudah mulai beralih ke media online yang bisa dimanfaatkan secara negative. “Saya sangat khawatir sekali apabila ada siswa yang menyalah gunakan media online sebagai sarana suka-suka dan rasa ingin tahu terhadap hal-hal orang dewasa,” kata Erryanti.(bud)

Sumber : pontianakpost.com